Rabu, 29 Mei 2013

Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap Perekonomian Indonesia

Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap Perekonomian Indonesia

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang pengaruh kenaikan BBM terhadap perekonomian Indonesia, yang akan mengakibatkan naiknya biaya produksi, naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi. Hal ini jg menyebabkan harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot, kerena penghasilan tetap. shg kesejahteraan terganggu, hal ini aka mempengaruhi segala kegiatan jual beli yang berdampak terhadap kondisi perekonomian makro di Indonesia.

Dalam waktu dekat pemerintah tercinta akan menaikkan lagi harga bahan bakar minyak (BBM). Berbagai alasan disampaikan pemerintah mengenai kebijakan ini. Salah satunya anggaran negara yang tak sanggup lagi menanggung subsidi BBM. Berbagai kalangan langsung menolak kebijakan ini. Yang menjadi permasalahan sebenarnya bukan mengenai naiknya harga BBM, tetapi masyarakat belum terlayani dengan baik. BBM yang langka, jalan yang tidak memadai di berbagai daerah, biaya kesehatan yang mahal, banyaknya pengangguran, buruh yang tak kunjung sejahtera, korupsi merajalela dan pendidikan yang tidak berkualitas adalah beberapa contoh masih gagalnya pemerintah melayani rakyatnya. Jika pemerintah sukses melayani rakyat, sepertinya tidak akan ada yang menolak apabila harga BBM dinaikkan.

Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM yang terkesan mengacu kepada harga minyak dunia juga dinilai bertentangan dengan konstitusi. Terutama Undang-Undang Minyak dan Gas Pasal 28 ayat (f) tentang harga BBM di dalam negeri tidak boleh mengacu pada harga minyak dunia. Namun sebagian besar anggota DPR yang seharusnya sebagai penyambung lidah rakyat malah menerima rencana pemerintah yang satu ini. Wajar ini terjadi karena presiden dan mayoritas anggota DPR merupakan kader partai-partai yang tergabung dalam suatu koalisi gabungan. Jadi biasanya apapun kebijakan yang dilakukan sang presiden, mayoritas anggota DPR pasti menerimanya.

Namun saya akan menarik kesimpulan secara obyektif bahwa di samping kenaikan harga BBM pasti ada adampak positif dan negative nya, sbb :

A. Dampak Positif

Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternatif
Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar alternatif baru. Yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar Gas). Harga juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi. Ada juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit untuk menciptakan bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan pengganti yang tidak menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.

Pembangunan Nasional akan lebih pesat
Pembangunan nasional akan lebih pesat karena dana APBN yang awalnya digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsidi dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah hingga ke seluruh daerah.

Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat diminimalisasi.

Mengurangi Pencemaran Udara
Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan mengurangi pemakaian bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar tersebut dapat berkurang, dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan udara.

B. Dampak negatif

Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal.
Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas dari naiknya harga bahan bakar.

Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah)

Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga bahan, beban transportasi dll.

Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus.
Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran. Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi PHK.

 Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Nasional
Kenaikan harga BBM berdampak pada meningkatnya inflasi. Dampak dari terjadinya inflasi terhadap perekonomian nasional adalah sebagai berikut:

1. Inflasi akan mengakibatkan perubahan output dan kesempatan kerja di masyarakat,
2. Inflasi dapat mengakibatkan ketidak merataan pendapatan dalam masyarakat,
3. Inflasi dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. 

Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Sementara dampak inflasi bagi masyarakat, ada yang merasa dirugikan dan ada juga yang diuntungkan. Golongan masyarakat yang dirugikan adalah golongan masyarakat yang berpenghasilan tetap, masyarakat yang menyimpan hartanya dalam bentuk uang, dan para kreditur. Sementara golongan masyarakat yang diuntungkan adalah kaum spekulan, para pedagang dan industriawan, dan para debitur.

Rencana kebijakan program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang sedang disusun pemerintah juga dijadikan alasan pemerintah untuk melindungi rakyat tidak mampu dari dampak inflasi yang terjadi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi. Bisa dibayangkan bila hal ini terjadi. Proses pembagian bantuan langsung dilapangan yang selama ini dilakukan pemerintah tidak manusiawi dan rentan akan praktek korupsi bisa terulang kembali. Belum lagi dijadikan ajang kepentingan politik beberapa pihak menjelang pemilu yang dapat merusak demokrasi. Disamping itu bantuan ini bukan berarti menghapuskan beban kehidupan masyarakat nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar