Rabu, 17 April 2013


Pengaruh Variable Makro terhadap Perekonomian suatu Negara

Apa yang di maksud Ekonomi Makro ? apa saja yang mempengaruhi variable makro ? sebelum lebih jauh mengenal makro mari kita pelajari dari definisi makro, Ekonomi makro itu lebih mempelajari variabel-variabel ekonomi secara keseluruhan. Variabel-variabel yang dipelajari antara lain adalah : perputaran uang, pendapata negara, jumlah uang yang beredar, kesempatan kerja atau pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca pembayaran internasional.

Secara garis besar banyak yang berpendapat bahwa yang mempengaruhi variable makro ada 3 unsur yaitu :

1. pendapatan nasional
2. hubungan bunga, investasi, dan pertumbuhan nasional
3. inflasi dan cara mengatasinya melalui kebijakan moneter dan fiscal

Pertama, Pada pendapatan Nasional salah satu indicator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang dihasilkaan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentu.sebab, besarnya output nasional dapat menunjukan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian.

Pada kali ini saya akan menjelaskan bahwa besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam dalam perekonomian (tenaga kerja,uang,barang modal dan kemampuan kewirausahaan). Secara umum makin besar pendapatan Nasional suatu Negara maka semakin baik efisiensi alokasi sumer daya ekonominya.

Besarnya output Nasional erupakan gambaran tingkat kemakmuran suatu Negara . alat ukur yang disepakati tentang tingkat kemakmuran adalah output Nasional perkapita jika output perkapita semakin besar, tingkat kemakmuran dianggap makin tinggi, besranya output Nasional adalah gambaran awal tentan structural (Mendasar) yang di hadapi suatu perekonomian. Jika sebagian besar otput nasional dinikmati oleh sebagian kecil penduduk, maka perekonomian tersebut mempunyai masalah dengan distribusi pendapatannya.

Kedua, makin tinggi pendapatan, makin banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit pendapatan, makin berkurang jumlah barang yang dikonsumsi. Bila konsumsi ingin ditingkatkan sedangkan pendapatan tetap, terpaksa tabungan digunakan akibatnya tabungan berkurang.

 Lalu hal inipun akan berpengaruh kepada pengaruh variabel makro terhadap investasi, yaitu bilamana konsumsi ingin meningkat maka kita akan menggunakan tabungan (investasi) sehingga menyebabkan tingkat investasi menjadi berkurang. Hukum alam investasinya mungkin kurang lebih akan seperti ini : bila tingkat bunga tinggi masyarakat terdorong untuk lebih banyak menabung dan mengurangi konsumsi. Sebaliknya, bila tingkat bunga rendah orang lebih cenderung menaikkan konsumsi.

Ketiga , Salah satu kebijakan pemerintah untuk mengurangi laju inflasi adalah dengan mengeluarkan kebijakan moneter. Kebijakan moneter merupakan sebuah kebijakan yang berkaitan pada pengaturan peredaran uang agar dapat menjamin kesetabilan nilai uang.
Adapun tujuan pemerintah dalam hal mengatasi lanju inflasi dengan cara kebijakan moneter adalah sebagai berikut :

  • Menyelenggarakan dan mengatur peredaran uang.
  • Menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang, baik itu untuk dalam negeri maupun untuk lalu   lintas pembayaran luar negerii.
  • Memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral.

·         Mencegah terjadinya inflasi.
Berbagai hal yang berkaitan dengan kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengatasi inflasi dapat berupa seperti:
      ·         Politik diskonto (Discount Policy), yaitu kebijakan bank yang berhubungan dengan perubahan tingkat suku bunga.
  •  Politik pasar terbuka (Open market policy), yaitu kebijakan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan surat berharga.
  •  Politik pembatasan kredit (Plafon credit policy), yaitu membatasi pemberian pinjaman atau kredit kepada masyarakat.
  • Politik uang ketat (Tight money policy), artinya kebijakan untuk mengurangi banyaknya jumlah uang yang beredar.
  • Politik cadangan kas (cash ratio policy), yaitu kebijakan yang berhubungan dengan perbandingan antara kas dengan kredit yang diberikan kepada masyarakat.


Cara Mengatasi Inflasi dengan Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:

·        - Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.

-   - Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang


Refferensi :
Pengantar Ekonomi Mikro, Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, penerbit FE UI, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar