Minggu, 07 Juni 2015

AUDITING

AUDITING

Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap Laporan Keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran Laporan Keuangan tersebut.
Hal-hal yang diperiksa atau diaudit :
-          Laporan Keuangan
-          Neraca, laporan laba/rugi, arus kas, catatan atas Laporan Keuangan
-          Catatan Pembukuan
-          Buku besar dan Buku pembantu
-          Bukti-bukti Pendukung
-          Bukti catatan kas, voucher dan faktur
-          Dokumen Lain
-          Notulen, rapat perjanjian kredit dll.

Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. Di Amerika Serikat, standar auditing semacam ini disebut Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).

Pernyataan Standar Auditing (PSA)
PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit. Kepatuhan terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPI. Termasuk di dalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA. Dengan demikian, IPSA memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan perlausan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh anggota IAPI, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib.
SOAL
1. Berikut ini merupakan standar audit, kecuali….
a.       Standar umum
b.      Standar pekerjaan lapangan
c.       Standar pengungkapan
d.      Standar pelaporan
Jawaban : C

2. Apa kepanjangan dari GAAS….
a.       Generally Accociated Auditing Standards
b.      Generally Accepted Auditing Standards
c.       Generally Accepted Auditing Statements
d.      Generally Accociated Auditing Statements
Jawaban : B
3. Standar auditing disahkan oleh….
a.       PSAK
b.      PSA
c.       IAPI
d.      GAAS
Jawaban : C
4. Berikut ini merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA….
a.       IAPI
b.      PSA
c.      PSAK
d.      IPSA
Jawaban : D
5. Penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing, termasuk kedalam….
a.       IAPI
b.      GASS
c.       PSAK
d.      PSA

Jawaban : D

HARMONISASI AKUNTANSI DAN BADAN INTERNATIONAL

HARMONISASI AKUNTANSI DAN BADAN INTERNATIONAL

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (dayabanding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. “Harmonisasi” : proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Cakupan harmonisasi akuntansi:
-   Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.
-   Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public  terkait dengan       penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
-          Standar audit
Survei Harmonisasi Internasional
Keuntungan Harmonisasi
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang harmonisasi. Berapa manfaat yang disebutkan antara lain :
-          pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan berarti.
Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik;
-          portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang
-          perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalm bidang merger dan akuisisi.

Kritik atas Standar Internasional
Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.

Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil:
-          Perjanjian Internasional atau Politis
-          Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara profesional)
-          Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
Penerapan Direktif EU yang berkaitan dengan akuntansi berawal dari perjanjian politik internasional. Semakin banyak jumlah perusahaan yang memutuskan bahwa untuk kepentingan terbaik perusahaan untuk menggunakan IFRS meskipun tidak diwajibkan. Banyak negara telah memperbolehan perusahaan untuk mendasarkan laporan keuangan mereka pada IFRS dan beberapa negara mengharuskan.

Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Ada enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akutansi internasional :
-          Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
-          Komisi Uni Eropa (EU)
-          Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
-          Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
 Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan bangsa-bangsa atas standar internasional akuntansi dan pelaporan ( International Standars of Accounting and Reporting-ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam perdagangan dan Pembangunan ( United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
-          Kelompok Kerja dalam standar akuntansi organisasi kerja sama dan pembangunan ekonomi –Kelompok Kerja OEDC)

Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara.
Tujuan IASB:
-          Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yag berkualitastinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
-          Untuk mendorong penggunaan danpenerapan standar-standar tersebut yang ketat.

Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tujuan Penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan intrerim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
-          Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi yang berkualitas tinggi.
-          Transparasi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
-          Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
-          Meningkatkan investasi
SOAL
1. Tujuan IASB adalah….
a.  Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yag berkualitastinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
b.      Untuk mendorong penggunaan danpenerapan standar-standar tersebut yang ketat.
c.       Jawaban a dan b Salah
d.      Jawaban a dan b benar
Jawaban : D
2. Ada berapa organisasi yang telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akutansi internasional….
a.       6
b.      7
c.      8
d.      9
Jawaban : A
3. Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil….
a.       Perjanjian Internasional atau Politis
b.      Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara profesional)
c.       Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
d.      Semua jawaban benar
Jawaban : D
4. Dibawah ini merupakan cakupan harmonisasi akuntansi, kecuali….
a.       Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public  terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
b.      Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
c.       standar keuangan
d.      Standar audit
Jawaban : C
5. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), yang dahulu AISC didirikan pada tahun….
a.       1965
b.      1979
c.       1973
d.      1977

Jawaban : C

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA (INFLASI)

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA (INFLASI)

Perubahan Harga (Changing Price), kita harus membedakan antara pergerak harga umum dan pergerakan harga spesifik. Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Suatu Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.

Masalah Akuntansi
Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian unit pengukuran dan pemertahankan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah mempertahankan kapital berkaitan dengan pengertian laba sebagai sselisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya (finansial/fisis). Sebagai data dasar, dalam kondisi perubahan harga akuntansi kos historis menghadapi tiga masalah fundamental yang berkaitan dengan:

1.      Masalah Penilaian
Akuntansi menghadapi masalah dalam hal ini karena kos tercatat untuk suatu aset tidak lagi menggambarkan nilai aset tersebut. Model akuntansi untuk menghadapi masalah ini adalah akuntansi nilai sekarang yang pengukuran nilainya bergantungan pada dasar penilaian yang dianut yaitu kos sekarang atau nilai keluaran sekarang.
2.      Masalah unit pengukur
Bila perubahan nilai dan daya beli terjadi bersama mempengaruhi keduanya terhadap kos historis harus ditunjukkan dalam pelaporan keuangan.
3.      Masalah pertahanan kapital
Bila pengaruh perubahan harga tidak diperhatikan, dalam keadaan perubahan harga menaik, perhitungan laba atas dasar kos historis cenderung tersaji bila jenis kapital diperhatikan.

Model akuntansi untuk mengatasi masalah perubahan harga adalah pos sekarang atau kapital fisis atau disebut akuntansi nilai pengganti secara teknik sama dengan akuntansi kos sekarang. Perbedaannya terletak pada penyajian dan interprestasi jumlah rupiah untuk mempertahankan kapital dalam statemen laba-rugi.

Pos-pos Moneter dan Nonmoneter
Perubahan harga mempunyai implikasi yang berbeda antara pos-pos moneter dan nonmoneter. Pos moneter berkaitan dengan untung/rugi daya beli. Sedangkan Pos nonmoneter berkaitan dengan untung/rugi penahanan.

Akuntansi daya beli kostan
Tujuannya adalah mempertahankan kapital atas dasar daya beli. Dalam operasinya perusahaan akan menggunakan atau mengorbankan daya asset untuk memperoleh aset lain dlam rangka menghasilkan pendapatan.

Pemilihan Indeks Harga untuk Konversi
Indeks rata-rata menghasilkan rupiah konversian pos-pos operasi yang mendekati rupiah nominal bila transaksi terjadi secara merata sepanjang tahun.

Kapital Daya Beli
Kapital daya beli adalah jumlah rupiah kapital finansial yang telah dikonversi menjadi daya beli. Dengan dasar pikiran ini, selisih konversi merupakan penyesuai kapital untuk mempertahankan kapital daya beli sebagai kapital finansial.

Akuntansi Kos Sekarang
Tujuannya adalah mengukur laba sutu periode mempertahankan kapital semula. Dasar pengukuran dalam kaitan dengan perubahan harga:
1.      Kos Pengganti
2.      Nilai Jual Sekarang
3.      Nilai terrealisasi harapan

Sumber Informasi dan Teknik Pengukuran
1.      Pengindeksan Sumber Informasi dapat berupa:
-          Indeks harga yang dihasilkan pihak eksternal untuk kelompok barang atau jasa yang diukur.
-          Indeks harga yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan berdasarkan catatan historis untuk kelompok barang atau jasa yang diukur.
2.      Penghargaan Langsung
Teknik ini membebankan secara langsung bahan dan tenaga kerja ke suatu aset atau kelompok aset. Informasi dari luar misalnya harga faktur sekarang, daftar harga dari penjualan barang atau jasa, dan kos produksi standar yang menggambarkan kos sekarang.
3.      Pengkosan Unit
Teknik ini digunakan untuk menaksir kos reproduksi suatu barang. Setiap komponen kos yang membentuk kos reproduksi harus dihitung dengan menggunakan data yang tersedia.
4.      Penghargaan Fungsional
Teknik ini digunakan untuk menentukan kos pengganti suatu fungsi produksi atau pemrosesan dan ukannya suatu aset secara individual atau  kelompok aset yang masing-masing berdiri sendiri.
5.      Informasi kos sekarang sebagai pelengkap
Pertimbangan untuk menyediakan kos sekarang tidak lagi didasarkan atas keemahan kos sekarang tetapi didasarkan pada pertimbangan kos dan manfaat.

Standar Akuntansi Perubahan Harga
SFAS No. 33
Pelaporan berbasis kos sekarang dan daya beli konstan diwajibkan untuk perusahaan yang memenuhi kriteria.
SFAS No. 82
Hanya pelaporan berbasis kos sekaang diwajibkan
SFAS No. 89
Pelaporan pengaruh perubahan harga hanya bersifat anjuran
SOAL
1. Dibawah ini merupakan dasar pengukuran yang berkaitan dengan perubahan harga dalam akuntansi kos sekarang kecuali….
a.       Kos Pengganti
b.      Nilai Jual Sekarang
c.       Nilai jual masa lalu
d.      Nilai terrealisasi harapan
Jawaban : C



2. Berikut ini merupakan teknik ini digunakan untuk menaksir kos reproduksi suatu barang, yaitu….
a.       Penghargaan langsung
b.      Penghargaan fungsional
c.       Pengokosan unit
d.      Informasi kos sekarang sebagai pelengkap
Jawaban : C
3. Dalam akuntansi perubahan harga terdapat perubahan harga umum dan perubahan harga spesifik. Perubahan harga umum terjadi….
a.       Rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan
b.      Perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran
c.       Perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam produk
d.      Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban : A
4. Perubahan nilai dan daya beli terjadi bersama mempengaruhi keduanya terhadap kos historis harus ditunjukkan dalam pelaporan keuangan, termasuk kedalam masalah….
a.       Masalah penilaian
b.      Masalah pertahanan kapital
c.       Masalah pelaporan
d.      Masalah unit pengukuran
Jawaban : D
5. SFAS No. 33 berisi tentang….
a.       Hanya pelaporan berbasis kos sekaang diwajibkan
b.     Pelaporan berbasis kos masa lalu
c.       Pelaporan pengaruh perubahan harga hanya bersifat anjuran
d.     Pelaporan berbasis kos sekarang dan daya beli konstan diwajibkan untuk perusahaan yang memenuhi kriteria

Jawaban : B

PELAPORAN KEUANGAN

PELAPORAN KEUANGAN

Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi keuangan, seperti informasi tentang sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek erusahaan yang merupakan baian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat pengungkapan yang cukup.

Menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises, tujuan pelaporan keuangan adalah:
1.Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis.
2. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada perusahaan.
3.      Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya.
Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut:
-          Informasi yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi.
-          Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas.
-          Informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan perubahannya.

Dalam paragraf berikutnya SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus menyajikan tentang kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut, yaitu:
-          Pelaporan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan (financial performance) selama suatu periode tertentu.
-          Pelaporan kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earning power dengan seluruh komponennya, karena para pengguna sangat berkepentingan atas prospek penerimaan kas bersih dari perusahaan.
-          Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi, bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan kepada para stakeholders¬-nya atas pengelolaan sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan kepada manajemen.

Sementara itu, bagi organisasi nirlaba (nonbisnis) tujuan pelaporan keuangan akan berbeda dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisni. Perbedaan tujuan tersebut dikarenakan karakteristik organisasi yang berbeda.
Berikut adalah karakteristik dari organisasi nonbisnis, antara lain:
-          Tidak terdapatnya indicator kinerja seperti pada perusahaan bisnis.
-          Tujuannya tidak mencari keuntungan.
-          Jumlah sumber daya yang diterima dari penyedia sumber daya, maka penyedia sumber daya tersebut tidak berharap menerima pembayaran atau manfaat ekonomi dari sumber daya yang diberikannya.
-          Hak kepemilikan tidak dapat dijual, ditransfer atau ditebus, atau tidak terdapat hak untuk memperoleh bagian distribusi sumber daya residual ketika organisasi tersebut dilikuidasi.
Contoh organisasi nirlaba adalah yayasan social, lembaga swadaya masyarakat (LSM), non-government organization (NGO), universitas, unit pemerintahan pusat dan daerah, dan organisasi keagamaan. Jadi siapa pengguna informasi dari organisasi nonbisnis ini? Berikut ini merupakan pengguna informasi dari organisasi nirlaba, diantaranya:
-          Penyandang dana dan pemberi kontribusi.
-          Anggota dari organisasi tersebut yang memperoleh manfaat dari jasa yang diberikan oleh organisasi tersebut.
-          Badan pengawas yang mengatur dan bertangungjawab dalam menyusun kebijakan dari organisasi tersebut.
-          Manajer yang mengelola organisasi tersebut. (Yadiati, 2007:53)

Statement of Financial Accounting Concepts (SPAC) mengemukakan bahwa tujuan pelaporan keuangan organisasi nonbisnis sebagai berikut:
-          Memberikan informasi yang berguna kepada pengguna dalam mengambil keputusan rasional tentang alokasi sumber daya dalam organisasi.
-          Memberikan informasi yang berguna bagi penyedia sumber daya dalam menilai jasa yang diberikan dalam organisasi nonbisnis dan kemampuannya untuk meneruskan penyediaan jasa tersebut.
-          Memberikan informasi yang berguna untuk menilai pekerjaan manajemen dan kinerja manajer organisasi nonbisnis dalam melaksanakan tugasnya, seperti akuntabilitasnya.
-          Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, kewajiban, penggunaan sumber daya, (aktivitas organisasi), atau sumber daya bersih dari organisasi nonbisnis tersebut.

Tujuan laporan keuangan menurut Trueblood Report dalam diikhtisarikan sebagai berikut :
1.      Tujuan dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk membuat dasar keputusan ekonomi.
2.      Pemakai informasi memiliki keterbatasan wewenang informasi. Oleh karena itu, bagaimana laporan keuangan tersebut harus dapat menyajikan informasi kepada berbagai jenis pengguna yang memiliki segala keterbatasan.
3.      Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh investor dan kreditor dalam menaksir earning power dan aliran kas perusahaan, perbandingan dan evaluasi aliran kas, baik jumlah dan ketidakpastian yang meliputinya.
4.      Earning power adalah bukan semata-mata kemampuannya dalam menghasilkan laba bersih semata (akuntansi) tetapi meliputi kemampuan perusahaan untuk menghasilan kas.

Tujuan laporan keuangan harus menyajikan informasi yang factual, akurat, objektif, dan informative yang cukup untuk melakukan penafsiran tentang transaksi-transaksi bisnis yang berguna untuk memprediksi, membandingkan earning power tersebut. Perlu diketahui bahwa informasi yang diperlukan untuk penafsiran dan prediksi tersebut kadang kala bersifat subjektif. Oleh karena itu, asumsi-asumsi yang digunakan yang mendasari evaluasi dan prediksi tersebut harus diungkapkan.

Dari tujuan pelaporan dalam teori akuntansi yang telah diuraikan di atas, diakui bahwa kenyatannya masih ada kelemahan yang dirasakan dari konseptual framework tersebut. Kelemahan tersebut pada akhirnya akan menimbulkan erosi kredibilitas pelaporan keuangan, seperti berikut ini:
-          Beberapa metode akuntansi diterapkan untuk fakta yang sama.
-          Metode akuntansi kadang diterapkan untuk melakukan praktik income smoothing secara artificial.
-          Laporan keuangan gagal memberiakn tanda terhadap masalah keuangan perusahaan di masa mendatang.
-          Off balance sheet financing dianggap praktik lazim.





SOAL
1. SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus menyajikan tentang kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut, yaitu….
a.  Pelaporan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan (financial performance) selama suatu periode tertentu.
b.   Pelaporan kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earning power dengan seluruh komponennya, karena para pengguna sangat berkepentingan atas prospek penerimaan kas bersih dari perusahaan.
c.       Jawaban a dan b salah
d.      Jawaban a dan b benar
Jawaban : D
2. Apa kepanjangan dari SPAC….
a.       Standard of Financial Accounting Concepts
b.      Standard of Financial Accounting Concepts
c.       Statement of Finance Accounting Concepts
d.      Statement of Financial Accounting Concepts
Jawaban  : D
3. Tujuan pelaporan keuangan menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises, yaitu….
a.    Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis.
b.   Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada perusahaan.
c.   Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya.
d.      Semua jawaban benar
Jawaban : D

4. Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut, kecuali….
a.       Informasi yang berguna untuk menilai prospek laba rugi
b.      Informasi yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi
c.       Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas
d.      Informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan perubahannya
Jawaban : A
5. Tujuan dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk membuat dasar keputusan ekonomi, merupakan tujuan peloran keuangan menurut….
a.       Trueblood Report
b.      SFAC No 1
c.       Jawaban a dan b benar
d.      Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban : A

Minggu, 03 Mei 2015

EKPOSUR DAN AKUNTANSI VALAS

Eksposur dan Akuntansi Valas


Perusahaan yang terlibat dalam bisnis global menghadapi resiko terjadinya laba atau rugi dari fluktuasi kurs. Tetapi untuk memahi hal tersebut ada manfaat untuk membedakan antara transaksi asing dan transaksi valas karena tidak semua transaksi asing dinyatakan dalam valas, sehingga tidak setiap transaksi asing merupakan transaksi valas. Penting untuk dipahami bahwa terdapat perbedaan atara laba dan rugi transaksi dan laba dan rugi translasi. Laba dan rugi transaksi direalisasi dan mempengaruhi arus kas perusahaan. Dibandingkan dengan jumlah rupiah yang diterima seandainya dibayar tunai, jumlah tersebut dapat sama besar, lebih besar atau lebih kecil. Potensi inilah yang disebut eksposur transaksi. Perlakuan akuntansi terhadap laba dan rugi transaksi valas yaitu laba dan rugi tersebut harus dimasukkan ke dalam laporan hasil usaha dan mempengaruhi laba pada periode terjadinya laba dan rugi transaksi tersebut.

Eksposur valas, yaitu eksposur transaksi, eksposur translasi, dan eksposur ekonomi, mempunyai substansi ekonomi yang harus dilaporkan pada laporan keuangan. Eksposur valas merupakan sebuah ukuran terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar sebuah perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs. Eksposur valas secara konvensional diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :

1.      Eksposur translasi didefinisi sebagai potensi peningkatan atau penurunan nilai bersih perusahaan induk dan laba bersih yang dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Tujuan dari translasi adalah membantu dalam mengevaluasi kinerja semua perusahaan afiliasi dimanapun dengan mengubah anka laporan kedalam sebuah valuta perusahaan induk.

2.      Eksposur transaksi berkaitan dengan sensitifitas arus kas kontraktual perusahaan yang dinyatakan dalam valas terhadap perubahan kurs yang diukur dalam valuta domestic perusahaan tersebut. Eksposur transaksi dapat timbul karena transaksi berikut ini :
·         Membeli atau menjual barang/jasa secara kredit yang harganya secara kesepakatan dinyatakan dalam valas
·         Meminjam atau meminjamkan dana dalam valas
·         Terikat dalam kontrak utnuk membeli atau menjual valas pada tanggal tertentu dimasa   mendatang
·         Transaksi ekonomi yang lain untuk memperoleh asset atau mendapatkan uang yang dinyatakan dalam valas

3.      Eksposur ekonomi didefinisi sebagai tingkat sejauh mana nilai perusahaan aka dipengaruhi oleh perubahan kurs yang tidak diharapkan (perhitungkan).perencanaan untuk eksposur ekonomi melibatkan seluruh organisasi (tidak seperti eksposur translasi dan eksposur transaksi yang hanya melibatkan bendahara dan manajer akuntansi) karena eksposur ekonomi mempengaruhi interaksi strategi-strategi yang benar-benar meliputi seluruhbidang fungsional perusahaan, yaitu berupa akuntansi, keuangan, marketing, personalia, dan produksi.

Pertanyaan dan Jawaban :

1. Berikut merupakan tiga tipe eksposure valas, kecuali
a. Eksposur Mata uang
b. Eksposur Akuntansi
c. Eksposur Ekonomi
d. Eksposur Transaksi
Jawaban: A

2. Eksposur transaksi dapat timbul karena transaksi berikut ini, kecuali
a. Terikat dalam kontrak utnuk membeli atau menjual VALAShttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png pada tanggal tertentu dimasa mendatang
b. Transaksi ekonomi yang lain untuk memperoleh asset atau mendapatkan uang yang dinyatakan dalam valas
c. Meminjamkan dana dalam bentuk rupiah saja
d. Membeli atau menjual barang/jasa secara kredit yang harganya secara kesepakatan dinyatakan dalam valas
Jawaban : C

3. Perbedaan antara kurs sekarang( spote rate) dan kurs masa mendatang( forward rate) dapat dibagi menjadi dua. Disebut dengan apakah jika kurs mendatang lebih mahal dibanding dengan kurs sekarang ?
a. Discount
b. agio
c. disagio
d. premium
Jawaban : D

4. Mengukur seberapa jauh laporan keuangan konsolidasi dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi Kurs Valas Adalah pengertian dari…
a. Translasi
b. Valuta Asing
c. Eksposur
d. Eksposur akuntansi
Jawaban: D

5. Bila dilihat dari waktu eksekusi transaksi VALAShttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png dibagi menjadi dua yaitu…
a. Spot market dan forward market
b. Spot market dan retail market
c. Forward market dan retail market
d. Forward market dan wholesale market
Jawaban : A

Sumber :
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2005. International Accounting. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Sunardi dan Nanang Sunyoto.2011.Akuntansi Internasional.Amara Book:Yogyakarta


TRANSLASI MATA UANG

PENDAHULUAN

Translasi tidak sama dengan konversi, yang adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneterr, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.

Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing dilakukan sederhana saja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai ekuivalen mata uang domestik diperoleh dengan mengalikan saldo dalam mata uang asing dengan kuotasi kurs langsung dengan membagi saldo mata uang asing dengan kuotasi tidak langsung. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot dan pembelian forward atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara asing sembari dalam kesempatan yang sama melindungi diri dari pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.

PEMBAHASAN


Translasi mata uang asing yaitu merupakan proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Sedangkan konversi antar mata uang asing adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Perbedaannya diantara keduanya adalah Translasi hanya perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang terjadi dan ada transaksi terkait yang terjadi.

Alasan-Alasan Untuk Melakukan Translasi

Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memeungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistik atas operasi perusahaan, baik domestik dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi.

Masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang,yaitu:

Fakta bahwa nilai relative mata uang asing jarang sekali ditetapkan.

Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian transalasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode lain sulit dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan.

Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.

Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah.

Akhirnya, skala investasi internasional yang meluas meningkatkan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang berdomisili di suatu negara kepada pengguna di negara yang lain. Kebutuhan ini timbul pada saat suatu perusahaan bermaksud untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar negeri bermaksud untuk melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham asingnya.

Latar Belakang dan Terminologi

Translasi tidak sama dengan konversi, yang adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneterr, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.

Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing dilakukan sederhana saja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai ekuivalen mata uang domestik diperoleh dengan mengalikan saldo dalam mata uang asing dengan kuotasi kurs langsung dengan membagi saldo mata uang asing dengan kuotasi tidak langsung. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot dan pembelian forward atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara asing sembari dalam kesempatan yang sama melindungi diri dari pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.

Permasalahan


Jika kurs nilai tukar relatif stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan inci atau kaki menjadi nilai ekuivalennya dalam unit metrik. Namun demikian, kurs nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang Negara-negara industry maju menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang. Nilai tukar yang berfluktuasi secara khusus terjadi di Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa bagian Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian mata uang asing. Pergerakan mata uang juga sangat berhubungan erat dengan tingkat inflasi lokal.


Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan Keuangan

Ketiga nilai tukar berikut dapat digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik, yaitu :

Kurs kini (current), adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.

Kurs historis (historical), adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi. Umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik. Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasiantar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.

Kurs rata-rata (avarage), adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor. Dari dua jenis penyesuaian transaksi, yang pertama keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelasian. Jenis kedua penyesuaian transaksi adalah keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.

Kurs nilai tukar yang berfluktuasi menyebabkan timbulnya beberapa isu utama dalam akuntansi untuk translasi mata uang asing:

1)      Kurs nilai tukar manakah yang harusnya digunakan untuk mentranslasikan saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik?
2)      Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang manakah yang beresiko terhadap perubahan nilai tukar?
3)      Bagaimana sebaiknya keuntungan dan kerugian translasi harus dicatat?

Transaksi Mata Uang Asing

Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing.

FAS No. 25 merupakan pernyataan standar akuntansi untuk mata uang asing yang berisi :

·         Pada tanggal suatu transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang terjadi dari suatu transaksi harus diukur dan dicatat dalam mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut.

·         Pada setiap tanggal neraca, saldo-saldo tercatat yang berdenominasi dalam suatu mata uang selain mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk mencerminkan kurs nilai tukar terkini.

·         Berdasarkan hal ini, penyesuaian kurs nilai tukar valuta asing (yaitu keuntungan atau kerugian atas transaksi yang telah terjadi ) perlu dibuat pada saat terjadi perubahan kurs nilai tukar di antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Apabila laporan keuangan disusun sebelum penyelesaian transaksi, penyesuaian akuntansi (yaitu keuntungan atau kerugian dari transaksi yang belum diselesaikan) akan sama dengan perbedaan antara jumlah yang awalnya dicatat dan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan.

·         FASB menolak pandangan yang menyatakan bahwa pembedaan perlu dibuat antara keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah diselesaikan dan yang belum diselesaikan, karena pembedaan seperti itu tidak dapat diterapkan dalam praktik. Terdapat dua perlakuan akuntansi atas keuntungan dan kerugian transaksi yang dapat diterapkan.

Perspektif Transaksi Tunggal

Berdasarkan perspektif tramnsaksi tunggal, penyesuaian niali tukar (baik yang sudah diselesaikan atau belum) diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun-akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesaiannya merupakan suatu peristiwa tunggal.
Perspektif Dua Transaksi

Berdasarkan perspektif dua transaksi, penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut.
Translasi Mata Uang Asing

Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunkan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat diklasifikasikan, yaitu:
Metode Kurs Tunggal

Metode kurs tunggal, yang sudah lama popular di Eropa, menerapkan satu kurs nilai tukar yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang sing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Namun demikian, untuk memudahkan pos-pos ini umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode ini, laporan keuangan sebuah operasi asing (yang dipandang oleh induk perusahaan sebagai perusahaan otonomi) memiliki domisili pelaporannya sendiri, lingkungan mata uang local di mana perusahaan afiliasi asing melakukan usahanya.
Metode Moneter – Nonmoneter

Menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter (aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-nonkini. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa, metode moneter-nonmoneter bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat.

Metode temporal

Dengan menggunakan metode temporal translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian uang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran.
Kurs Kini yang Tepat

Kurs nilai tukar yang digunakan dalam metode translasi mengacu pada historis dan kurs kini. Kurs rata-rata sering digunakan dalam laporan laba rugi untuk pos-pos beban. Beberapa Negara menggunakan kurs nilai tukar yang berbeda untuk transaksi yang berbeda. Dalam situasi ini, harus dipilih beberapa kurs nilai tukar yang ada. Beberapa  alternative yang disarankan adalah: (1) kurs pembayaran deviden, (2) kurs pasar bebas, dan (3) kurs penalti atau preferensi yang dapat digunakan, seperti yang terkait dengan kegiatan impor atau ekspor.

Keuntungan dan Kerugian Translasi

1. Penangguhan

Dikeluarkannya penyesuaian translasi dari laba periode sekarang umumnya dianjurkan karena penyesuaian ini hanyalah hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang local yang dihasilkan dari entitas asing. Oleh karena itu, akan cenderung menyesatkan jika memasukan penyesuaian seperti itu ke dalam laba sekarang. Berdasarkan keadaan ini, penyesuaian translasi harus diakumulasi secara terpisah sebagai bagian ekuitas konsolidasi.

2.  Penangguhan dan Amortisasi

Beberapa pihak mendukung penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait.

3.   Penangguhan Parsial

Pilihan ketiga dalam akuntansi ntuk keuntungan atau kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan. Meskipun terdengar konservatif, penangguhan keuntungan translasi semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.

4.  Tidak Ditangguhkan

Pilihan terakhir adalah untuk mengakui keuntungan atau kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin, pilihan ini memandang penangguhan dalam bentuk apa pun bersifat palsu dan cenderung menyesatkan.


Pertanyaan dan jawaban

1.  Pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Merupakan pengertian dari..
a. Inflasi
b. Deflasi
c. Konversi
d. Translasi
Jawaban: C

2.  Berikut ini yang bukan merupakan perbedaan antara translasi dengan konversi adalah…
a. Hanya perubahan satuan unit moneter
b. Tidak adanya pertukaran fisik
c. Memungkinkan adanya pertukaran fisik
d. Nilai aktiva yang di catat sebesar biaya akuisisi
Jawaban: D

3.  Penurunan suku bunga atau harga pasar disebut…
a. Translasi
b. Deflasi
c. Transaksi
d. Inflasi
Jawaban: B

4.  Transaksi mata uang asing terjadi pada tiga pasar, yaitu kecuali..
a. Valuta Asing
b. Spot
c. Swap
d. Forward
Jawaban: A

5. Kurs pada pasar spot dipengaruhi oleh banyak faktor, berikut ini merupakan faktor-faktornya kecuali…
a. Perbedaan suku bunga nasional
b. Ekspektasi terhadap nilai tukar di masa yang akan datang
c. Perbedaan tingkat inflasi antar Negara
d. Suku bunga pada negara tuan rumah
Jawaban: D

SUMBER

Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2005. International Accounting. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.