Minggu, 03 Mei 2015

EKPOSUR DAN AKUNTANSI VALAS

Eksposur dan Akuntansi Valas


Perusahaan yang terlibat dalam bisnis global menghadapi resiko terjadinya laba atau rugi dari fluktuasi kurs. Tetapi untuk memahi hal tersebut ada manfaat untuk membedakan antara transaksi asing dan transaksi valas karena tidak semua transaksi asing dinyatakan dalam valas, sehingga tidak setiap transaksi asing merupakan transaksi valas. Penting untuk dipahami bahwa terdapat perbedaan atara laba dan rugi transaksi dan laba dan rugi translasi. Laba dan rugi transaksi direalisasi dan mempengaruhi arus kas perusahaan. Dibandingkan dengan jumlah rupiah yang diterima seandainya dibayar tunai, jumlah tersebut dapat sama besar, lebih besar atau lebih kecil. Potensi inilah yang disebut eksposur transaksi. Perlakuan akuntansi terhadap laba dan rugi transaksi valas yaitu laba dan rugi tersebut harus dimasukkan ke dalam laporan hasil usaha dan mempengaruhi laba pada periode terjadinya laba dan rugi transaksi tersebut.

Eksposur valas, yaitu eksposur transaksi, eksposur translasi, dan eksposur ekonomi, mempunyai substansi ekonomi yang harus dilaporkan pada laporan keuangan. Eksposur valas merupakan sebuah ukuran terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar sebuah perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs. Eksposur valas secara konvensional diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :

1.      Eksposur translasi didefinisi sebagai potensi peningkatan atau penurunan nilai bersih perusahaan induk dan laba bersih yang dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Tujuan dari translasi adalah membantu dalam mengevaluasi kinerja semua perusahaan afiliasi dimanapun dengan mengubah anka laporan kedalam sebuah valuta perusahaan induk.

2.      Eksposur transaksi berkaitan dengan sensitifitas arus kas kontraktual perusahaan yang dinyatakan dalam valas terhadap perubahan kurs yang diukur dalam valuta domestic perusahaan tersebut. Eksposur transaksi dapat timbul karena transaksi berikut ini :
·         Membeli atau menjual barang/jasa secara kredit yang harganya secara kesepakatan dinyatakan dalam valas
·         Meminjam atau meminjamkan dana dalam valas
·         Terikat dalam kontrak utnuk membeli atau menjual valas pada tanggal tertentu dimasa   mendatang
·         Transaksi ekonomi yang lain untuk memperoleh asset atau mendapatkan uang yang dinyatakan dalam valas

3.      Eksposur ekonomi didefinisi sebagai tingkat sejauh mana nilai perusahaan aka dipengaruhi oleh perubahan kurs yang tidak diharapkan (perhitungkan).perencanaan untuk eksposur ekonomi melibatkan seluruh organisasi (tidak seperti eksposur translasi dan eksposur transaksi yang hanya melibatkan bendahara dan manajer akuntansi) karena eksposur ekonomi mempengaruhi interaksi strategi-strategi yang benar-benar meliputi seluruhbidang fungsional perusahaan, yaitu berupa akuntansi, keuangan, marketing, personalia, dan produksi.

Pertanyaan dan Jawaban :

1. Berikut merupakan tiga tipe eksposure valas, kecuali
a. Eksposur Mata uang
b. Eksposur Akuntansi
c. Eksposur Ekonomi
d. Eksposur Transaksi
Jawaban: A

2. Eksposur transaksi dapat timbul karena transaksi berikut ini, kecuali
a. Terikat dalam kontrak utnuk membeli atau menjual VALAShttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png pada tanggal tertentu dimasa mendatang
b. Transaksi ekonomi yang lain untuk memperoleh asset atau mendapatkan uang yang dinyatakan dalam valas
c. Meminjamkan dana dalam bentuk rupiah saja
d. Membeli atau menjual barang/jasa secara kredit yang harganya secara kesepakatan dinyatakan dalam valas
Jawaban : C

3. Perbedaan antara kurs sekarang( spote rate) dan kurs masa mendatang( forward rate) dapat dibagi menjadi dua. Disebut dengan apakah jika kurs mendatang lebih mahal dibanding dengan kurs sekarang ?
a. Discount
b. agio
c. disagio
d. premium
Jawaban : D

4. Mengukur seberapa jauh laporan keuangan konsolidasi dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi Kurs Valas Adalah pengertian dari…
a. Translasi
b. Valuta Asing
c. Eksposur
d. Eksposur akuntansi
Jawaban: D

5. Bila dilihat dari waktu eksekusi transaksi VALAShttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png dibagi menjadi dua yaitu…
a. Spot market dan forward market
b. Spot market dan retail market
c. Forward market dan retail market
d. Forward market dan wholesale market
Jawaban : A

Sumber :
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2005. International Accounting. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Sunardi dan Nanang Sunyoto.2011.Akuntansi Internasional.Amara Book:Yogyakarta


TRANSLASI MATA UANG

PENDAHULUAN

Translasi tidak sama dengan konversi, yang adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneterr, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.

Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing dilakukan sederhana saja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai ekuivalen mata uang domestik diperoleh dengan mengalikan saldo dalam mata uang asing dengan kuotasi kurs langsung dengan membagi saldo mata uang asing dengan kuotasi tidak langsung. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot dan pembelian forward atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara asing sembari dalam kesempatan yang sama melindungi diri dari pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.

PEMBAHASAN


Translasi mata uang asing yaitu merupakan proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Sedangkan konversi antar mata uang asing adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Perbedaannya diantara keduanya adalah Translasi hanya perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang terjadi dan ada transaksi terkait yang terjadi.

Alasan-Alasan Untuk Melakukan Translasi

Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memeungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistik atas operasi perusahaan, baik domestik dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi.

Masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang,yaitu:

Fakta bahwa nilai relative mata uang asing jarang sekali ditetapkan.

Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian transalasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode lain sulit dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan.

Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.

Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah.

Akhirnya, skala investasi internasional yang meluas meningkatkan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang berdomisili di suatu negara kepada pengguna di negara yang lain. Kebutuhan ini timbul pada saat suatu perusahaan bermaksud untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar negeri bermaksud untuk melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham asingnya.

Latar Belakang dan Terminologi

Translasi tidak sama dengan konversi, yang adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneterr, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.

Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing dilakukan sederhana saja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai ekuivalen mata uang domestik diperoleh dengan mengalikan saldo dalam mata uang asing dengan kuotasi kurs langsung dengan membagi saldo mata uang asing dengan kuotasi tidak langsung. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot dan pembelian forward atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara asing sembari dalam kesempatan yang sama melindungi diri dari pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.

Permasalahan


Jika kurs nilai tukar relatif stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan inci atau kaki menjadi nilai ekuivalennya dalam unit metrik. Namun demikian, kurs nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang Negara-negara industry maju menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang. Nilai tukar yang berfluktuasi secara khusus terjadi di Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa bagian Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian mata uang asing. Pergerakan mata uang juga sangat berhubungan erat dengan tingkat inflasi lokal.


Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan Keuangan

Ketiga nilai tukar berikut dapat digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik, yaitu :

Kurs kini (current), adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.

Kurs historis (historical), adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi. Umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik. Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasiantar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.

Kurs rata-rata (avarage), adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor. Dari dua jenis penyesuaian transaksi, yang pertama keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelasian. Jenis kedua penyesuaian transaksi adalah keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.

Kurs nilai tukar yang berfluktuasi menyebabkan timbulnya beberapa isu utama dalam akuntansi untuk translasi mata uang asing:

1)      Kurs nilai tukar manakah yang harusnya digunakan untuk mentranslasikan saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik?
2)      Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang manakah yang beresiko terhadap perubahan nilai tukar?
3)      Bagaimana sebaiknya keuntungan dan kerugian translasi harus dicatat?

Transaksi Mata Uang Asing

Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing.

FAS No. 25 merupakan pernyataan standar akuntansi untuk mata uang asing yang berisi :

·         Pada tanggal suatu transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang terjadi dari suatu transaksi harus diukur dan dicatat dalam mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut.

·         Pada setiap tanggal neraca, saldo-saldo tercatat yang berdenominasi dalam suatu mata uang selain mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk mencerminkan kurs nilai tukar terkini.

·         Berdasarkan hal ini, penyesuaian kurs nilai tukar valuta asing (yaitu keuntungan atau kerugian atas transaksi yang telah terjadi ) perlu dibuat pada saat terjadi perubahan kurs nilai tukar di antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Apabila laporan keuangan disusun sebelum penyelesaian transaksi, penyesuaian akuntansi (yaitu keuntungan atau kerugian dari transaksi yang belum diselesaikan) akan sama dengan perbedaan antara jumlah yang awalnya dicatat dan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan.

·         FASB menolak pandangan yang menyatakan bahwa pembedaan perlu dibuat antara keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah diselesaikan dan yang belum diselesaikan, karena pembedaan seperti itu tidak dapat diterapkan dalam praktik. Terdapat dua perlakuan akuntansi atas keuntungan dan kerugian transaksi yang dapat diterapkan.

Perspektif Transaksi Tunggal

Berdasarkan perspektif tramnsaksi tunggal, penyesuaian niali tukar (baik yang sudah diselesaikan atau belum) diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun-akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesaiannya merupakan suatu peristiwa tunggal.
Perspektif Dua Transaksi

Berdasarkan perspektif dua transaksi, penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut.
Translasi Mata Uang Asing

Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunkan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat diklasifikasikan, yaitu:
Metode Kurs Tunggal

Metode kurs tunggal, yang sudah lama popular di Eropa, menerapkan satu kurs nilai tukar yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang sing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Namun demikian, untuk memudahkan pos-pos ini umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode ini, laporan keuangan sebuah operasi asing (yang dipandang oleh induk perusahaan sebagai perusahaan otonomi) memiliki domisili pelaporannya sendiri, lingkungan mata uang local di mana perusahaan afiliasi asing melakukan usahanya.
Metode Moneter – Nonmoneter

Menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter (aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-nonkini. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa, metode moneter-nonmoneter bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat.

Metode temporal

Dengan menggunakan metode temporal translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian uang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran.
Kurs Kini yang Tepat

Kurs nilai tukar yang digunakan dalam metode translasi mengacu pada historis dan kurs kini. Kurs rata-rata sering digunakan dalam laporan laba rugi untuk pos-pos beban. Beberapa Negara menggunakan kurs nilai tukar yang berbeda untuk transaksi yang berbeda. Dalam situasi ini, harus dipilih beberapa kurs nilai tukar yang ada. Beberapa  alternative yang disarankan adalah: (1) kurs pembayaran deviden, (2) kurs pasar bebas, dan (3) kurs penalti atau preferensi yang dapat digunakan, seperti yang terkait dengan kegiatan impor atau ekspor.

Keuntungan dan Kerugian Translasi

1. Penangguhan

Dikeluarkannya penyesuaian translasi dari laba periode sekarang umumnya dianjurkan karena penyesuaian ini hanyalah hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang local yang dihasilkan dari entitas asing. Oleh karena itu, akan cenderung menyesatkan jika memasukan penyesuaian seperti itu ke dalam laba sekarang. Berdasarkan keadaan ini, penyesuaian translasi harus diakumulasi secara terpisah sebagai bagian ekuitas konsolidasi.

2.  Penangguhan dan Amortisasi

Beberapa pihak mendukung penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait.

3.   Penangguhan Parsial

Pilihan ketiga dalam akuntansi ntuk keuntungan atau kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan. Meskipun terdengar konservatif, penangguhan keuntungan translasi semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.

4.  Tidak Ditangguhkan

Pilihan terakhir adalah untuk mengakui keuntungan atau kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin, pilihan ini memandang penangguhan dalam bentuk apa pun bersifat palsu dan cenderung menyesatkan.


Pertanyaan dan jawaban

1.  Pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Merupakan pengertian dari..
a. Inflasi
b. Deflasi
c. Konversi
d. Translasi
Jawaban: C

2.  Berikut ini yang bukan merupakan perbedaan antara translasi dengan konversi adalah…
a. Hanya perubahan satuan unit moneter
b. Tidak adanya pertukaran fisik
c. Memungkinkan adanya pertukaran fisik
d. Nilai aktiva yang di catat sebesar biaya akuisisi
Jawaban: D

3.  Penurunan suku bunga atau harga pasar disebut…
a. Translasi
b. Deflasi
c. Transaksi
d. Inflasi
Jawaban: B

4.  Transaksi mata uang asing terjadi pada tiga pasar, yaitu kecuali..
a. Valuta Asing
b. Spot
c. Swap
d. Forward
Jawaban: A

5. Kurs pada pasar spot dipengaruhi oleh banyak faktor, berikut ini merupakan faktor-faktornya kecuali…
a. Perbedaan suku bunga nasional
b. Ekspektasi terhadap nilai tukar di masa yang akan datang
c. Perbedaan tingkat inflasi antar Negara
d. Suku bunga pada negara tuan rumah
Jawaban: D

SUMBER

Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2005. International Accounting. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.


KONVERGENSI AKUNTANSI

KONVERGENSI AKUNTANSI


Pengertian Konvergensi IFRS


Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintahIndonesia sebagai anggota G20 forum. DSAK-IAI sedang melakukan konvergensi IFRS dengan TARGET tahun penyelesaian 2012. Proses konvergensi sudah dimulai dari tahun 2009.Konvergensi standar akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu, harmonisasi (membuat standar sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS), adaptasi (membuat standar sendiri yang disesuaikan dengan IFRS), atau adopsi (mengambil langsung dari IFRS). Indonesia memilih untuk melakukan adopsi. Namun bukan adopsi penuh, mengingat adanya perbedaan sifat bisnis dan regulasi di Indonesia. Oleh karena itu, saat ini Standar Akuntansi Keuangan milik Indonesia sebagian besar sudah sama dengan IFRS.

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan PARAhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.pnginvestor yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional menghadapi masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam hal akuntansi, pengungkapan, dan AUDIThttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png.

Terkadang orang menggunakan istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-seolah keduanya memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplemntasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.Komparabilitas informasi keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada harmonisasi. Informasi yang dihasilkan dari system akuntansi, pengungkapan dan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu system.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi

1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3. Standar Audit
Keuntungan harmonisasi internasional
Bahasa, Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh dunia.
 Harmonisasi perpajakan an sistem jaminan social, Keuntungan. Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukuo besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.

Kerugian harmonisasi internasional

Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negarasaling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negera.

Sebuah tulisan yang terbaru juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:

         Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
          Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang .
         Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi




Pertanyaan dan Jawaban
1. Berikut ini adalah manfaat dari konvergensi IFRS, kecuali
a. Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
b. Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
c. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
d. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.
Jawaban: D

2. Dibawah ini merupakan alasan perlunya konvergensi IFRS, kecuali :
a. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
b. Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
c. Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
d. Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
     Jawaban: B

3. penggabungan atau pengintegrasian standar akuntansi yang ada di setiap negara untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan yaitu IFRS, merupakan pengertian dari..
a. Standar Pelaporan
b. Laporan Keuangan
c. Kovergensi IFRS
d. Konseptual IFRS
Jawaban : C

4. Kepanjangan IFRS adalah
a. International Financial Report System
b. International Financial Report Standart
c. International Finance Report Standart
d. International Finance Report System
     Jawaban: B

5. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan arus investasi global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global, merupakan…… dari IFRS
a. Manfaat dari konvergensi IFRS
b. Keuntungan dari konvergensi IFRS
c. Misi dari konvergensi IFRS
d. Visi dari konvergensi IFRS
Jawaban: A


SUMBER :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. Revisi 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.


Natawidnyana. 2008. International Financial REPORTINGhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png Standars: A Brief 

DISCLOUSURE

PENDAHULUAN


Pengungkapan (disclosure) merupakan upaya transparansi perusahaan/entitas dalam menyajikan informasi (baik itu keuangan ataupun non keuangan) kepada para user. User dalam hal ini adalah para pengguna dari informasi tersebut dalam pengambilan keputusan. Untuk entitas swasta (private) tentu saja yang menjadi useradalah para kreditor, investor, manajer, karyawan, dan bahkan pemerintah. Sedangkan user untuk public entityyang saat ini juga sudah menerapkan upaya transparansi sebagai bentuk akuntanbilitas dari laporan keuangannya adalah pemerintah bersangkutan, masyarakat, dan investor. Dan concern di tulisan ini pengungkapan laporan keuangan untuk entitas swasta.

Adapun pengelompokan jenis pengungkapan informasi antara lain adalah pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), Anggrahini (2009). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku, dalam hal ini adalah peraturan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang (contoh: mandatory disclosure dalam laporan tahunan bagi perusahaan yang go publik dalam pasar modal Indonesia diatur dalam Kep-38/PM/1996 Tanggal 17 Januari 1996). Sedangkan pengungkapan sukarela yaitu pengungkapan yang melebihi dari yang diwajibkan. Menurut Zubaidah dan Zulkifar (2005), pengungkapan sukarela yaitu pengungkapan butir-butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Dua jenis pengungkapan ini dapat ditemui di laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perlu dibedakan antara laporan keuangan tahunan dengan laporan tahunan. Perbedaannya adalah laporan keuangan tahunan hanya menyajikan informasi yang bersifat financial dalam satu tahun buku sedangkan laporan tahunan men-coversemua informasi keuangan maupun non keuangan perusahaan sesuai dengan batasan-batasan tertentu dalam satu tahun buku.

Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan, Suwardjono (2005). Tujuan pengungkapan adalah menyediakan informasi yang memadai bagi para pengguna untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pengungkapan dalam hal ini dapat dikelompokkan sebagai pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diatur dalam peraturan yang berlaku sedangkan pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan yang tidak diatur dalam peraturan yang berlaku. Teori pensignalan (signaling theory) yang melandasi pengungkapan sukarela ini, Suwardjono (2005). Dengan mengungkapkan informasi yang bersifat private yang tidak diwajibkan, manajemen berharap informasi tersebut merupakan good news bagi investor atau pemegang saham dan merupakan bentuk kredibilitas manajemen. Namun pada dasarnya, tingkat pengungkapan yang tepat tetap harus memperhatikan kos dan manfaat, karena belum tentu tingginya kos yang dikeluarkan untuk menghasilkan informasi akan seiring dengan besarnya manfaat yang diterima oleh perusahaan. Menurut Hendrikson (1994) dalam Subiyantoro dan Saarce Elsye Hatane (2007) ada tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan yaitu cukup (adequate), wajar (fair), dan lengkap (full). Pengungkapan cukup adalah yang paling lazim dipergunakan dari tiga pernyataan itu, meskipun hal ini menyiratkan hanya pengungkapan minimum yang serasi dengan tujuan negatif untuk membuat laporan tidak menyesatkan. Wajar dan lengkap merupakan konsep yang lebih positif. pengungkapan yang wajar secara tak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama bagi semuauser yang berkepentingan dengan perusahaan. Pengungkapan yang lengkap menyiratkan penyajian semua informasi yang relevan. Pengungkapan yang layak mengenai informasi yang signifikan bagi para investor dan pihak lainnya hendaknya cukup, wajar dan lengkap.

 PEMBAHASAN

Pengertian Disclosure/Pengungkapan Pelaporan Keuangan

Kata Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan. Jika kita kaitkan dengan data, Disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Jadi data tersebut harus benar-benar bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat maka tujuan dari pengungkapan (Disclosure) tersebut tidak akan tercapai. Pengungkapan laporan keuangan dalam arti luas berarti penyampaian informasi. Sedangkan menurut para akuntansi memberi pengertian secara terbatas yaitu penyampaian informasi keuangan tentang suatu perusahaan di dalam laporan keuangan biasanya laporan tahunan. Sehingga dalam laporan tahunan diketahui seberapa kuat informasi pengungkapan yang diajukan oleh perusahaan.

Ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan oleh standar dan regulasi, yaitu:

Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclousure)

Pengungkapan Wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Peraturan tentang standar pengungkapan informasi bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik yaitu, Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Peraturan No. VIII.G.2 tentang Laporan Tahunan. Peraturan tersebut diperkuat dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/1995, yang selanjutnya diubah melalui Keputusan Ketua Bapepem No. Kep-38/PM/1996 yang berlaku bagi semua perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik. Peraturan tersebut diperbaharui dengan Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 yang mengatur tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik untuk setiap jenis industri.

Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure)

Salah satu cara untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas untuk membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen. Pengungkapan Sukarela merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Sedangkan dari sumber PSAK dapat disimpulkan bahwa informasi lain atau informasi tambahan (telaahan keuangan yang menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan, posisi keuangan perusahaan, kondisi ketidakpastian, laporan mengenai lingkungan hidup, laporan nilai tambah) adalah merupakan pengungkapan yang dianjurkan (tidak diharuskan) dan diperlukan dalam rangka memberikan penyajian yang wajar dan relevan dengan kebutuhan pemakai. Luas pengungkapan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, sosial budaya suatu negara, teknologi informasi, kepemilikan perusahaan dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.

Ada tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan, yaitu:

Adequate disclosure (pengungkapan cukup)
Disclosure yang minimal harus ada sehingga ikhtisar-ikhtisar keuangan menjadi tidak menyesatkan.

Fair disclosure (pengungkapan wajar)
Tersirat tujuan-tujuan etis untuk memberikan perlakuan yang sama kepada semua pihak yang merupakan pembaca potensi pembaca potensial dari laporan keungan.

Full disclosure (pengungkapan penuh)

Berarti penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa pihak Full Disclosure berarti penyajian informasi secara berlebih-lebihan dan tidak tepat. Informasi yang berlebih-lebihan adalah berbahaya karena penyajian informasi dengan detail terlalu banyak justru akan menyembunyikan informasi yang penting dan membuat laporan keuangan menjadi sukar diinterpretasikan. Yang paling umum digunakan dari ketiga konsep diatas adalah pengungkapan yang cukup (Adequate).




Pengungkapan (Disclosure) dalam Laporan Keuangan

Tujuan dari Disclosure adalah untuk memberikan informasi yang penting dan relevan kepada


Dalam SFAC No. 1 FASB (1980) menyebutkan bahwa tujuan pelaporan keuangan tidak terbatas pada isi dari laporan keuangan. Dengan kata lain cakupan pelaporan keuangan adalah lebih luas dibandingkan dengan laporan keuangan.

Tujuan pelaporan keuangan yang terdapat dalam SFAC No.1 adalah sebagai berikut :
Pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan yang serupa lainnya secara rasional. Informasi tersebut bersifat komprehensif. Pelaporan keuangan memberikan informasi untuk membantu investor, kreditor dan pemakai lainnya dalam menilai jumlah, pengakuan dan ketidak pastian tentang penerimaan kas bersih yang berkaitan dengan perusahaan.

Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi suatu perusahaan, kalim terhadap sumber-sumber tersebut dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan kondisi mengubah sumber-sumber ekonomi dan klaim terhadap sumber tersebut.
Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang hasil usaha suatu perusahan selama periode tertentu.

Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang bagaimana perusahaan memperoleh dan membelanjakan kas, pinjaman dan pembayarannya, transaksi modal, termasuk deviden dan distribusi lainnya terhadap sumber ekonomi perusahaan kepada pemilik serta faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi likuiditas dan solvensi perusahaan.

Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik atas pemakain sumber ekonomi yang dipercayakan kepadanya.
Pelaporan keuangan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer dan direktur sesuai kepentingan pemilik.

Metode Pengungkapan (Disclosure)

Pengungkapan meliputi keseluruhan proses pelaporan. Namun demikian ada beberapa metode yang berbeda dalam mengungkapkan informasi yang dianggap penting. Pemilihan metode yang terbaik dari pengungkapan pada setiap kasus tergantuing pada sifat informasi yang bersangkutan dan kepentingan relatifnya. Metode yang umum digunakan dalam pengungkapan informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

·         Bentuk dan susunan laporan yang formal.
·         Terminologi dan penyajian yang terperinci.
·         Informasi sisipan.
·         Catatan kaki.
·         Ikhtisar tambahan dan skedul-skedul.
·         Komentar dalam laporan auditor.
·         Pernyataan Direktur Utama atau Ketua Dewan Komisaris

Pertanyaan dan Jawaban :


1. Ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan oleh standar dan regulasi, yaitu
A. Pengungkapan Wajib
B. Pengungkapan Sebenarnya
C. Pengungkapan Sukarela
D. Jawaban A dan C benar
     Jawaban: D

2. Untuk memberikan informasi yang penting dan relevan kepada PARAhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png pemakai laporan keuangan, sehingga dapat membantu mereka dalam membuat keputusan dengan cara yang terbaik. Merupakan ….. dari Disclosure
A. Manfaat
B. Misi
C. Tujuan
D. Kewenangan
Jawaban: C

3.  Mandatory Disclousure merupakan kata lain dari…
A. Pengungkapan Wajib
B. Pengungkapan Sukarela
C. Pengungkapan Seadanya
D. Pengungkapan Kebenaran
Jawaban: A

4. Berikut ini ada tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan, kecuali..
A. Adequate disclosure
B. Voluntary Disclosure
C. Fair disclosure
D. Full disclosure
Jawaban: B

5. Kata Disclosure memiliki arti yaitu..
A Kebenaran
B. Kebohongan
C. Pengungkapan
D.Kepercayaan
Jawaban: C

SUMBER :
Bapepam. 1996. Ketentuan Penyajian Laporan Tahunan: Kep-38/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996 Nomor VIII.G.2

Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.

Subiyantoro, Edy dan Saarce Elsye Hatane, 2007, Dampak Perubahan Kultur Masyarakat Terhadap Praktik Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik Di Indonesia, Jurnal Mnajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret.

Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi: Pengungkapan Pelaporan Keuangan (Edisi III). Yogyakarta: BPFE.

Zubaidah, Siti dan Zulfikar, 2005, Pengaruh Faktor-Faktor Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol 4, No.1, April.