Minggu, 07 Juni 2015

AUDITING

AUDITING

Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap Laporan Keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran Laporan Keuangan tersebut.
Hal-hal yang diperiksa atau diaudit :
-          Laporan Keuangan
-          Neraca, laporan laba/rugi, arus kas, catatan atas Laporan Keuangan
-          Catatan Pembukuan
-          Buku besar dan Buku pembantu
-          Bukti-bukti Pendukung
-          Bukti catatan kas, voucher dan faktur
-          Dokumen Lain
-          Notulen, rapat perjanjian kredit dll.

Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. Di Amerika Serikat, standar auditing semacam ini disebut Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).

Pernyataan Standar Auditing (PSA)
PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit. Kepatuhan terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPI. Termasuk di dalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA. Dengan demikian, IPSA memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan perlausan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh anggota IAPI, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib.
SOAL
1. Berikut ini merupakan standar audit, kecuali….
a.       Standar umum
b.      Standar pekerjaan lapangan
c.       Standar pengungkapan
d.      Standar pelaporan
Jawaban : C

2. Apa kepanjangan dari GAAS….
a.       Generally Accociated Auditing Standards
b.      Generally Accepted Auditing Standards
c.       Generally Accepted Auditing Statements
d.      Generally Accociated Auditing Statements
Jawaban : B
3. Standar auditing disahkan oleh….
a.       PSAK
b.      PSA
c.       IAPI
d.      GAAS
Jawaban : C
4. Berikut ini merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA….
a.       IAPI
b.      PSA
c.      PSAK
d.      IPSA
Jawaban : D
5. Penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing, termasuk kedalam….
a.       IAPI
b.      GASS
c.       PSAK
d.      PSA

Jawaban : D

HARMONISASI AKUNTANSI DAN BADAN INTERNATIONAL

HARMONISASI AKUNTANSI DAN BADAN INTERNATIONAL

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (dayabanding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. “Harmonisasi” : proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Cakupan harmonisasi akuntansi:
-   Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.
-   Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public  terkait dengan       penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
-          Standar audit
Survei Harmonisasi Internasional
Keuntungan Harmonisasi
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang harmonisasi. Berapa manfaat yang disebutkan antara lain :
-          pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan berarti.
Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik;
-          portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang
-          perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalm bidang merger dan akuisisi.

Kritik atas Standar Internasional
Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.

Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil:
-          Perjanjian Internasional atau Politis
-          Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara profesional)
-          Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
Penerapan Direktif EU yang berkaitan dengan akuntansi berawal dari perjanjian politik internasional. Semakin banyak jumlah perusahaan yang memutuskan bahwa untuk kepentingan terbaik perusahaan untuk menggunakan IFRS meskipun tidak diwajibkan. Banyak negara telah memperbolehan perusahaan untuk mendasarkan laporan keuangan mereka pada IFRS dan beberapa negara mengharuskan.

Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Ada enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akutansi internasional :
-          Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
-          Komisi Uni Eropa (EU)
-          Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
-          Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
 Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan bangsa-bangsa atas standar internasional akuntansi dan pelaporan ( International Standars of Accounting and Reporting-ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam perdagangan dan Pembangunan ( United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
-          Kelompok Kerja dalam standar akuntansi organisasi kerja sama dan pembangunan ekonomi –Kelompok Kerja OEDC)

Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara.
Tujuan IASB:
-          Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yag berkualitastinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
-          Untuk mendorong penggunaan danpenerapan standar-standar tersebut yang ketat.

Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tujuan Penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan intrerim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
-          Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi yang berkualitas tinggi.
-          Transparasi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
-          Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
-          Meningkatkan investasi
SOAL
1. Tujuan IASB adalah….
a.  Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yag berkualitastinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
b.      Untuk mendorong penggunaan danpenerapan standar-standar tersebut yang ketat.
c.       Jawaban a dan b Salah
d.      Jawaban a dan b benar
Jawaban : D
2. Ada berapa organisasi yang telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akutansi internasional….
a.       6
b.      7
c.      8
d.      9
Jawaban : A
3. Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil….
a.       Perjanjian Internasional atau Politis
b.      Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara profesional)
c.       Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
d.      Semua jawaban benar
Jawaban : D
4. Dibawah ini merupakan cakupan harmonisasi akuntansi, kecuali….
a.       Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public  terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
b.      Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
c.       standar keuangan
d.      Standar audit
Jawaban : C
5. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), yang dahulu AISC didirikan pada tahun….
a.       1965
b.      1979
c.       1973
d.      1977

Jawaban : C

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA (INFLASI)

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA (INFLASI)

Perubahan Harga (Changing Price), kita harus membedakan antara pergerak harga umum dan pergerakan harga spesifik. Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Suatu Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.

Masalah Akuntansi
Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian unit pengukuran dan pemertahankan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah mempertahankan kapital berkaitan dengan pengertian laba sebagai sselisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya (finansial/fisis). Sebagai data dasar, dalam kondisi perubahan harga akuntansi kos historis menghadapi tiga masalah fundamental yang berkaitan dengan:

1.      Masalah Penilaian
Akuntansi menghadapi masalah dalam hal ini karena kos tercatat untuk suatu aset tidak lagi menggambarkan nilai aset tersebut. Model akuntansi untuk menghadapi masalah ini adalah akuntansi nilai sekarang yang pengukuran nilainya bergantungan pada dasar penilaian yang dianut yaitu kos sekarang atau nilai keluaran sekarang.
2.      Masalah unit pengukur
Bila perubahan nilai dan daya beli terjadi bersama mempengaruhi keduanya terhadap kos historis harus ditunjukkan dalam pelaporan keuangan.
3.      Masalah pertahanan kapital
Bila pengaruh perubahan harga tidak diperhatikan, dalam keadaan perubahan harga menaik, perhitungan laba atas dasar kos historis cenderung tersaji bila jenis kapital diperhatikan.

Model akuntansi untuk mengatasi masalah perubahan harga adalah pos sekarang atau kapital fisis atau disebut akuntansi nilai pengganti secara teknik sama dengan akuntansi kos sekarang. Perbedaannya terletak pada penyajian dan interprestasi jumlah rupiah untuk mempertahankan kapital dalam statemen laba-rugi.

Pos-pos Moneter dan Nonmoneter
Perubahan harga mempunyai implikasi yang berbeda antara pos-pos moneter dan nonmoneter. Pos moneter berkaitan dengan untung/rugi daya beli. Sedangkan Pos nonmoneter berkaitan dengan untung/rugi penahanan.

Akuntansi daya beli kostan
Tujuannya adalah mempertahankan kapital atas dasar daya beli. Dalam operasinya perusahaan akan menggunakan atau mengorbankan daya asset untuk memperoleh aset lain dlam rangka menghasilkan pendapatan.

Pemilihan Indeks Harga untuk Konversi
Indeks rata-rata menghasilkan rupiah konversian pos-pos operasi yang mendekati rupiah nominal bila transaksi terjadi secara merata sepanjang tahun.

Kapital Daya Beli
Kapital daya beli adalah jumlah rupiah kapital finansial yang telah dikonversi menjadi daya beli. Dengan dasar pikiran ini, selisih konversi merupakan penyesuai kapital untuk mempertahankan kapital daya beli sebagai kapital finansial.

Akuntansi Kos Sekarang
Tujuannya adalah mengukur laba sutu periode mempertahankan kapital semula. Dasar pengukuran dalam kaitan dengan perubahan harga:
1.      Kos Pengganti
2.      Nilai Jual Sekarang
3.      Nilai terrealisasi harapan

Sumber Informasi dan Teknik Pengukuran
1.      Pengindeksan Sumber Informasi dapat berupa:
-          Indeks harga yang dihasilkan pihak eksternal untuk kelompok barang atau jasa yang diukur.
-          Indeks harga yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan berdasarkan catatan historis untuk kelompok barang atau jasa yang diukur.
2.      Penghargaan Langsung
Teknik ini membebankan secara langsung bahan dan tenaga kerja ke suatu aset atau kelompok aset. Informasi dari luar misalnya harga faktur sekarang, daftar harga dari penjualan barang atau jasa, dan kos produksi standar yang menggambarkan kos sekarang.
3.      Pengkosan Unit
Teknik ini digunakan untuk menaksir kos reproduksi suatu barang. Setiap komponen kos yang membentuk kos reproduksi harus dihitung dengan menggunakan data yang tersedia.
4.      Penghargaan Fungsional
Teknik ini digunakan untuk menentukan kos pengganti suatu fungsi produksi atau pemrosesan dan ukannya suatu aset secara individual atau  kelompok aset yang masing-masing berdiri sendiri.
5.      Informasi kos sekarang sebagai pelengkap
Pertimbangan untuk menyediakan kos sekarang tidak lagi didasarkan atas keemahan kos sekarang tetapi didasarkan pada pertimbangan kos dan manfaat.

Standar Akuntansi Perubahan Harga
SFAS No. 33
Pelaporan berbasis kos sekarang dan daya beli konstan diwajibkan untuk perusahaan yang memenuhi kriteria.
SFAS No. 82
Hanya pelaporan berbasis kos sekaang diwajibkan
SFAS No. 89
Pelaporan pengaruh perubahan harga hanya bersifat anjuran
SOAL
1. Dibawah ini merupakan dasar pengukuran yang berkaitan dengan perubahan harga dalam akuntansi kos sekarang kecuali….
a.       Kos Pengganti
b.      Nilai Jual Sekarang
c.       Nilai jual masa lalu
d.      Nilai terrealisasi harapan
Jawaban : C



2. Berikut ini merupakan teknik ini digunakan untuk menaksir kos reproduksi suatu barang, yaitu….
a.       Penghargaan langsung
b.      Penghargaan fungsional
c.       Pengokosan unit
d.      Informasi kos sekarang sebagai pelengkap
Jawaban : C
3. Dalam akuntansi perubahan harga terdapat perubahan harga umum dan perubahan harga spesifik. Perubahan harga umum terjadi….
a.       Rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan
b.      Perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran
c.       Perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam produk
d.      Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban : A
4. Perubahan nilai dan daya beli terjadi bersama mempengaruhi keduanya terhadap kos historis harus ditunjukkan dalam pelaporan keuangan, termasuk kedalam masalah….
a.       Masalah penilaian
b.      Masalah pertahanan kapital
c.       Masalah pelaporan
d.      Masalah unit pengukuran
Jawaban : D
5. SFAS No. 33 berisi tentang….
a.       Hanya pelaporan berbasis kos sekaang diwajibkan
b.     Pelaporan berbasis kos masa lalu
c.       Pelaporan pengaruh perubahan harga hanya bersifat anjuran
d.     Pelaporan berbasis kos sekarang dan daya beli konstan diwajibkan untuk perusahaan yang memenuhi kriteria

Jawaban : B

PELAPORAN KEUANGAN

PELAPORAN KEUANGAN

Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi keuangan, seperti informasi tentang sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek erusahaan yang merupakan baian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat pengungkapan yang cukup.

Menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises, tujuan pelaporan keuangan adalah:
1.Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis.
2. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada perusahaan.
3.      Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya.
Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut:
-          Informasi yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi.
-          Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas.
-          Informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan perubahannya.

Dalam paragraf berikutnya SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus menyajikan tentang kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut, yaitu:
-          Pelaporan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan (financial performance) selama suatu periode tertentu.
-          Pelaporan kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earning power dengan seluruh komponennya, karena para pengguna sangat berkepentingan atas prospek penerimaan kas bersih dari perusahaan.
-          Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi, bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan kepada para stakeholders¬-nya atas pengelolaan sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan kepada manajemen.

Sementara itu, bagi organisasi nirlaba (nonbisnis) tujuan pelaporan keuangan akan berbeda dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisni. Perbedaan tujuan tersebut dikarenakan karakteristik organisasi yang berbeda.
Berikut adalah karakteristik dari organisasi nonbisnis, antara lain:
-          Tidak terdapatnya indicator kinerja seperti pada perusahaan bisnis.
-          Tujuannya tidak mencari keuntungan.
-          Jumlah sumber daya yang diterima dari penyedia sumber daya, maka penyedia sumber daya tersebut tidak berharap menerima pembayaran atau manfaat ekonomi dari sumber daya yang diberikannya.
-          Hak kepemilikan tidak dapat dijual, ditransfer atau ditebus, atau tidak terdapat hak untuk memperoleh bagian distribusi sumber daya residual ketika organisasi tersebut dilikuidasi.
Contoh organisasi nirlaba adalah yayasan social, lembaga swadaya masyarakat (LSM), non-government organization (NGO), universitas, unit pemerintahan pusat dan daerah, dan organisasi keagamaan. Jadi siapa pengguna informasi dari organisasi nonbisnis ini? Berikut ini merupakan pengguna informasi dari organisasi nirlaba, diantaranya:
-          Penyandang dana dan pemberi kontribusi.
-          Anggota dari organisasi tersebut yang memperoleh manfaat dari jasa yang diberikan oleh organisasi tersebut.
-          Badan pengawas yang mengatur dan bertangungjawab dalam menyusun kebijakan dari organisasi tersebut.
-          Manajer yang mengelola organisasi tersebut. (Yadiati, 2007:53)

Statement of Financial Accounting Concepts (SPAC) mengemukakan bahwa tujuan pelaporan keuangan organisasi nonbisnis sebagai berikut:
-          Memberikan informasi yang berguna kepada pengguna dalam mengambil keputusan rasional tentang alokasi sumber daya dalam organisasi.
-          Memberikan informasi yang berguna bagi penyedia sumber daya dalam menilai jasa yang diberikan dalam organisasi nonbisnis dan kemampuannya untuk meneruskan penyediaan jasa tersebut.
-          Memberikan informasi yang berguna untuk menilai pekerjaan manajemen dan kinerja manajer organisasi nonbisnis dalam melaksanakan tugasnya, seperti akuntabilitasnya.
-          Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, kewajiban, penggunaan sumber daya, (aktivitas organisasi), atau sumber daya bersih dari organisasi nonbisnis tersebut.

Tujuan laporan keuangan menurut Trueblood Report dalam diikhtisarikan sebagai berikut :
1.      Tujuan dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk membuat dasar keputusan ekonomi.
2.      Pemakai informasi memiliki keterbatasan wewenang informasi. Oleh karena itu, bagaimana laporan keuangan tersebut harus dapat menyajikan informasi kepada berbagai jenis pengguna yang memiliki segala keterbatasan.
3.      Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh investor dan kreditor dalam menaksir earning power dan aliran kas perusahaan, perbandingan dan evaluasi aliran kas, baik jumlah dan ketidakpastian yang meliputinya.
4.      Earning power adalah bukan semata-mata kemampuannya dalam menghasilkan laba bersih semata (akuntansi) tetapi meliputi kemampuan perusahaan untuk menghasilan kas.

Tujuan laporan keuangan harus menyajikan informasi yang factual, akurat, objektif, dan informative yang cukup untuk melakukan penafsiran tentang transaksi-transaksi bisnis yang berguna untuk memprediksi, membandingkan earning power tersebut. Perlu diketahui bahwa informasi yang diperlukan untuk penafsiran dan prediksi tersebut kadang kala bersifat subjektif. Oleh karena itu, asumsi-asumsi yang digunakan yang mendasari evaluasi dan prediksi tersebut harus diungkapkan.

Dari tujuan pelaporan dalam teori akuntansi yang telah diuraikan di atas, diakui bahwa kenyatannya masih ada kelemahan yang dirasakan dari konseptual framework tersebut. Kelemahan tersebut pada akhirnya akan menimbulkan erosi kredibilitas pelaporan keuangan, seperti berikut ini:
-          Beberapa metode akuntansi diterapkan untuk fakta yang sama.
-          Metode akuntansi kadang diterapkan untuk melakukan praktik income smoothing secara artificial.
-          Laporan keuangan gagal memberiakn tanda terhadap masalah keuangan perusahaan di masa mendatang.
-          Off balance sheet financing dianggap praktik lazim.





SOAL
1. SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus menyajikan tentang kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut, yaitu….
a.  Pelaporan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan (financial performance) selama suatu periode tertentu.
b.   Pelaporan kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earning power dengan seluruh komponennya, karena para pengguna sangat berkepentingan atas prospek penerimaan kas bersih dari perusahaan.
c.       Jawaban a dan b salah
d.      Jawaban a dan b benar
Jawaban : D
2. Apa kepanjangan dari SPAC….
a.       Standard of Financial Accounting Concepts
b.      Standard of Financial Accounting Concepts
c.       Statement of Finance Accounting Concepts
d.      Statement of Financial Accounting Concepts
Jawaban  : D
3. Tujuan pelaporan keuangan menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises, yaitu….
a.    Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis.
b.   Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada perusahaan.
c.   Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya.
d.      Semua jawaban benar
Jawaban : D

4. Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut, kecuali….
a.       Informasi yang berguna untuk menilai prospek laba rugi
b.      Informasi yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi
c.       Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas
d.      Informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan perubahannya
Jawaban : A
5. Tujuan dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk membuat dasar keputusan ekonomi, merupakan tujuan peloran keuangan menurut….
a.       Trueblood Report
b.      SFAC No 1
c.       Jawaban a dan b benar
d.      Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban : A